SURGA UNTUK SIAPA
- Renungan Menara Kembar
- Nov 23, 2020
- 3 min read
Oleh : H. Muhtar Gandaatmaja

Tulisan ini bukan pemikiran pribadi. Copy paste dari sumber yang dibaca. Berisi cerita tentang orang yang masuk surga dan masuk neraka. Penulis hanya “menjuduli” saja. Meringkas dan memadatkan kalimat agar muat di halaman ini.
Abdullah Ibnu Umar heran terhadap seorang laki-laki Ansor, yang dalam hal ibadahnya biasa saja, namun Rasulullah SAW menyebutnya ahli surga. Apa rahasianya? “Aku memang tidak lebih dari apa yang anda lihat. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan niat jelek, kebencian atau dengki terhadap kebaikan yang telah diberikan Allah pada orang lain.” Ujar lelaki itu. Kata Abdullah, “Itulah yang menyebabkan Anda sampai pada kedudukan Anda. Tetapi, itu juga yang tidak mampu aku lakukan.” (Prof. DR. J. Rakhmat, Tafsir Bil Ma’tsur, Pesan Moral Al-Qur’an).
Pulang dari Tabuk, di Pojok Kota Madinah, Rasulullah SAW melihat seorang tukang pemecah batu. Telapak tangannya melepuh. Kulitnya merah hitam terbakar sinar matahari. Hasil jerih payahnya itu ia peruntukan sebagai nafkah halal bagi anak istrinya. Baginda Nabi SAW menciumi dan mengangkat tangannya. Beliau bersabda: “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya.” (H.R. Tabrani)
Imam Hatim Al-Asham (wafat 237 H), “Ulama besar” Khurasan, mendapat julukan Al-Asham (yang tuli). Beliau tidak tuli, hanya berpura-pura tuli “demi menjaga kehormatan orang lain.” Seorang perempuan datang kepadanya meminta sesuatu. Tidak sengaja, perempuan itu, kentut. Wajahnya memerah menahan malu. Imam Hatim maklum. Ia berpura-pura tuli dan seolah tidak mendengar suara kentut. Walau dengan perasaan malu, perempuan itu bicara menyampaikan maksudnya. Hatim minta agar perempuan itu mengulang lagi apa maksud kedatangannya. “Keraskan lagi suaramu, aku tidak mendengar!” ujar Hatim. Usai urusannya dengan Imam Hatim Al-Asham, perempuan itu pulang dengan hati gembira karena ia pikir suara kentutnya tidak didengar oleh sang Imam.
Rasulullah SAW bercerita kepada para sahabatnya tentang seorang wanita pelacur (“lonte”) masuk surga. Rasulullah SAW berabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, “Anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepaskan sepatunya, ia ikatkan dengan kerudungnya (untuk menampung air), lalu anjing itu, diberinya minum. Maka diampuni (dosa) wanita itu karena memberi minum. (HR Bukhari).
Dikisahkan ada tiga orang yang mengklaim dirinya ahli surga, karena telah berjuang dan beramal saleh: Mujahid (orang yang berjihad), ‘Alim dan Dermawan. Tragis, ketiganya di lempar ke neraka.
Comments